Menghitung Masa Kehamilan Dengan USG 3D Atau 4D

Menghitung masa kehamilan tak lagi sulit. Jika dahulu mengandalkan perhitungan berdasarkan hari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), kini Anda bisa memanfaatkan USG 3D atau 4D. Selain berguna untuk mengetahui masa kehamilan, USG 3D dan 4D juga bagus untuk mengetahui jenis kelamin janin, ukuran tubuh janin, jumlah janin (tunggal atau kembar), posisi janin, pergerakan tubuh janin, bahkan mengidentifikasi kondisi plasenta, volume cairan ketuban, hingga mendeteksi ada atau tidaknya kelainan bawaan pada janin.
USG 3D dan 4D mampu menghasilkan gambar yang lebih akurat dibandingkan USG biasa. Gambar yang dihasilkan bukan lagi hitam putih, melainkan berwarna sehingga perkembangan janin dan kondisi reproduksi ibu hamil dapat dilihat lebih detail. Dengan hasil yang lebih spesifik dan akurat, hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya terjadi pada janin atau organ reproduksi ibu hamil bisa lebih cepat diketahui dan mendapat penanganan. Sangat disarankan untuk kehamilan risiko tinggi seperti ibu hamil dengan riwayat penyakit berat atau usia ibu di atas 35 tahun.

Kapan Waktu Yang Tepat Melakukan USG 3D Atau 4D?
Ada waktu-waktu ideal untuk melakukan USG. Jadi, tidak bisa dilakukan berdasarkan keinginan ibu hamil semata. USG baru bisa maksimal dilakukan pada usia kandungan minimal 12 minggu. Tetapi di masa ini tersebut, kemungkinan fitur wajah janin belum bisa tertangkap jelas. Tetapi dalam kondisi normal denyut jantung akan mulai terdengar.
Perkembangan yang terjadi pada janin dari bulan ke bulan, membantu dokter dalam memprediksi usia kandungan secara lebih akurat. Semakin meningkat usia kandungan, semakin sempurna bentuk janin dapat ditampilkan. Hanya saja, karena ruang geraknya semakin sempit, janin akan semakin menyembunyikan wajahnya.
Bagaimana Prosedur Pemeriksaan USG 3D Atau 4D?
USG 3D atau 4D terbagi dua yakni USG transvaginal dan transabdominal. USG transvaginal hanya bisa dilakukan pada kehamilan awal-awal saja dengan jarang dilakukan. Ibu hamil lebih memilih menghitung masa kehamilan melalui USG transabdominal. Prosedurnya sama sekali tidak sulit atau menimbulkan rasa sakit.
Dokter akan meminta ibu hamil berbaring di ranjang periksa, kemudian mengoleskan permukaan perut dengan pelumas khusus untuk memudahkan transduser (alat pemindai) bergerak. Transduser yang terhubung ke monitor akan menampilkan ruang kandungan serta janin di dalamnya. Selama pemeriksaan berlangsung dokter akan berusaha membuat ibu hamil senyaman mungkin.
Komentar
Posting Komentar